TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini, Ahad 2 Juni 2019 meninjau situasi pemudik di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur. Dalam kunjungan itu, Budi langsung menyoroti sistem penjualan tiket atau ticketing yang dinilainya belum memadai.
Baca: Mudik Lebaran 2019, Terminal Pulogebang Sediakan Tiga Posko Layanan Terpadu
Baca Juga:
Menurut Budi, ke depan sistem penjualan tiket di lokasi itu harus diperbaiki. "Seyogianya ada satu proses yang mengarahkan, penumpang ini harus pake online," kata Budi di Terminal Pulogebang, Jakarta, Ahad, 2 Juni 2019.
Saran Menhub ini diberikan lantaran saat meninjau, ia melihat sejumlah antrean panjang terjadi di loket-loket penjualan tiket bus. Padahal, menurut dia, jika tiket itu dijual secara daring, masalah antrean itu bisa teratasi karena penumpang datang ke terminal sudah dengan tiket di tangan.
"(Kalau bisa) Diselesaikan baik di rumah maupun di sini, jadi sistem ini belum dimasyarakatkan karena kalau pembelian online itu bahasa lain dari security, ada kepastian bagi masyarakat mendapatkan tiket," ujar Budi Karya.
Menurut dia, dengan adanya kepastian mendapatkan tiket, maka pemudik bisa merencanakan perjalanannya sejak jauh hari. "Jad sosialisasi penggunaan sistem online ini belum maksimal," kata Budi
Adapun, kata dia, saat ini sistem penjualan tiket bus masih 50 persen manual, 50 persen online. Apabila penjualan tiket daring dimaksimalkan, Budi berharap, bus bus akan menjadi andalan transportasi darat dan akan mengurangi penggunaan mobil pribadi.
Baca juga : Dishub DKI Bantah Menhub Budi Karya: Tak Ada Terminal Bayangan
Pada kesempatan itu Budi juga menyempatkan mengecek tempat pengecekan kesehatan bagi para pengemudi. Sebelum meninggalkan Terminal Pulogebang Budi menyampaikan harapannya agar tahun depan jumlah pemudik yang menggunakan bus lebih banyak.
HENDARTYO HANGGI